LPG 3 Kg Langka, Warga Menjerit, Pj Sekda Prabumulih Bereaksi

LPG 3 Kg Langka, Warga Menjerit, Pj Sekda Prabumulih Bereaksi

PRABUMULIH, DS — Fenomena seringnya kelangkaan gas LPG 3 Kg seiring menjelang bulan puasa dan lebaran telah menjadi hal tabu baik di seluruh wilayah negeri, tak terkecuali di Kota Prabumulih Sumatera Selatan.

Tentunya hal ini akan berdampak terjadinya lonjakan harga tak terkendali, sehingga menimbulkan dampak keresahan dari sejumlah pihak terutama di kalangan masyarakat menengah ke bawah.

Bentuk kekhawatiran tersebut dituangkan masyarakat melalui grup media sosial Facebook.

Keluhan itu tak ayal mengisyaratkan jeritan menginginkan Pemerintah Kota Prabumulih agar segera mencarikan solusi.

Terkait permasalahan ini, Pj Sekda kota Prabumulih Aris Priadi SH MSi menyampaikan beberapa hal usai gelar rapat koordinasi bersama seluruh jajarannya dan pihak Polres Prabumulih.

“Kami telah melakukan rapat koordinasi dalam rangka menyikapi kelangkaan dan kenaikan harga baik disampaikan melalui media dan masyarakat,” ungkap Aris di Ruang Pj Walikota Prabumulih pada Rabu, (05/02/2025).

Aris Priadi mengatakan telah melakukan upaya langkah-langkah koordinasi bersama Kasat Intel, Kasat Reskrim, pihak agen dan pihak pangkalan.

“Dari hasil kesepakatan tadi dihadiri Kabag SDA, Kabag Ekonomi dan Disperindag, kita mengambil langkah bahwa mengantisipasi kelangkaan terjadinya penumpukan sesuai arahan pemerintah pusat sementara masih diperbolehkan menjual bagi pengecer penjual,” jelas Aris.

Artinya kata Pj Sekda, ke depan pihaknya akan melakukan penataan guna mengendalikan harga mulai dari agen dan pangkalan.

“Ada 4 agen di Prabumulih dan ada 79 pangkalan. Sesuai dengan regulasi harga di tingkat konsumen Rp 18.500 jadi harga tersebut berlaku di 79 pangkalan dan kita akan terus dorong di pihak agen untuk menambah jumlahnya,” ujar Aris.

Sebab, Aris mengakui memang ada kesulitan di tingkat pengecer mengendalikan harga karena secara aturan antara pihak pangkalan ke konsumen itu harganya masih sesuai.

Akan tetapi penambahan harga itu kemungkinan terjadi antara pengecer ke konsumen.

Dengan adanya dugaan oknum nakal menaikkan harga tersebut, Aris beserta Disperindag dan Satreskrim Polres Prabumulih telah menekan pihak agen untuk tidak menaikkan harga.

Pj Sekda berjanji akan terus melakukan rapat dan pemetaan wilayah baik di Kelurahan hingga Desa, agar setiap pangkalan tidak terjadi penumpukan. Jikalau masih terjadi tambah Aris, maka pihaknya siap mendirikan pangkalan baru. (a2m)