PRABUMULIH, DS — Kedatangan pasangan Bacalon Gubernur Mawardi Yahya dan Anita Noeringhati disingkat “Matahati” di Aula Hotel South Sumatera kota Prabumulih dilaporkan ricuh hingga menimbulkan kekecewaan oleh para tamu undangan yang hadir pada Rabu, (31/07/2024).
Acara yang bertajuk “Silaturahmi dengan Tokoh Masyarakat kota Prabumulih” itu malah dianggap sebagai suatu hal yang sia-sia bagi warga yang dengan rela susah payah berpanas-panasan demi menghormati undangan dari Bacalon Matahati.
Bukan tanpa alasan, hal itu pun mulai terbukti saat salah seorang panitia acara tersebut ditanyai apakah bisa mengisi absen untuk media.
“Maaf ya, kuota absen untuk media sudah penuh karena absen telah terisi semua sesaat sebelum kedatangan pak Mawardi kesini,” kata seorang panitia yang diketahui mantan Calon Legislatif kota Prabumulih.
Selain itu, dugaan ketidakberesan panitia di tempat acara tersebut sangatlah terlihat jelas. Itu terjadi usai Mawardi Yahya beranjak pergi meninggalkan acara yang hasilnya kontradiktif hingga memicu kericuhan yang tak terhindarkan.
Terpantau oleh media, hal tersebut berawal lantaran demi mendapatkan souvenir yang telah disiapkan panitia sekira puluhan orang terlibat aksi saling dorong hingga nyaris merobohkan sebuah properti dalam gedung Aula Hotel.
Teriakan keras menggunakan microphone dari arah panggung, seakan memecahkan gendang telinga agar menghentikan pembagian souvenir sedikitpun tidak digubris oleh puluhan orang yang terbawa kekacauan situasi.
Salah seorang mengaku dirinya mendapat undangan resmi mengungkapkan kekecewaannya dengan kompak.
“Kami sebenarnya banyak pekerjaan tapi kami diundang karena kami RT, karena kami ini ujung tombak, kami rasa sia-sia dan kecewa,” keluh rombongan ibu-ibu yang usianya hampir mendekati lansia.
Mereka pun berpesan serta memberikan saran ke panitia acara agar hal serupa tidak terjadi lagi.
“Seharusnya pembagian souvenir disaat tamu datang dengan menyodorkan bukti undangan dan bukan di akhir acara barulah membagikan,” tambahnya.
Lain lagi dikeluhkan pula oleh ibu yang usianya paruh baya, ia mengaku bahwa dirinya juga adalah RT dari Kelurahan Gunung Ibul.
“Pokoknya pak dari sini ke depan ikut acara ini aku kapok pak,” ungkapnya sembari berlalu meninggalkan tempat acara dengan nada menggerutu. (a2m)