PRABUMULIH, DS — Pertamina Hulu Rokan Zona 4 (PHR Zona 4) Kota Prabumulih menggelar kolaborasi bersama insan pers se – Kabupaten Kota Sumatera Selatan dalam meningkatkan ketahanan energi di Gedung Patra Ria pada Selasa, (17/12/2024).
Giat yang bertajuk “Edukasi Media” tersebut, dihadiri dan dibuka oleh General Manager (GM) PHR Zona 4 Djudjuwanto, Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Sumbagsel Safe’i Safri, Manager Comrel & CID Iwan Ridwan Faisal PHR Zona 4, Head Comrel & CID Ivan Andra Sebayang serta seluruh staff Comrel terkait.
Dalam arahan pembukanya, Djudjuwanto menyadari begitu pentingnya peran media
untuk secara aktif bersinergi serta menginginkan support penuh dari rekan pers yang hadir untuk keberlangsungan proses bisnis di dunia Minyak dan Gas (Migas).
Sebagai naungan Pertamina Regional 1, GM PHR Zona 4 memberikan edukasinya tentang beberapa Wilayah Kerja (WK) yakni Field Pendopo, Field Prabumulih, Field Limau, Field Adera, Field Ramba, Pertamina Hulu Energi Ogan Komering hingga Raja Tempirai atau OK-RT.
Pada proses produksi Migas, Djudjuwanto menerangkan sempat mengalami drop, dikarenakan hal tersebut high close produksi atau belum ditemukannya informasi lebih lanjut tentang cadangan Migas baru.
Sehingga, produksi Migas pun terjadi secara fluktuatif. Menghadapi kendala tersebut, Djudjuwanto bersama pihaknya langsung melakukan rapat dari bulan Agustus 2024 dan memulai proses produksi kembali.
Ia juga tak sungkan berbagi pengalamannya tentang pemanfaatan sumber daya alam yang sudah ada, seperti sumur Migas lama agar bisa dieksplorasi lagi. Hal ini tentu bertujuan guna memperpanjang umur WK PHR Zona itu sendiri.
Dikatakan Djudjuwanto, PHR Zona 4 merupakan tulang punggung entitas dari Pertamina secara keseluruhan. Oleh karenanya, Djudjuwanto bersyukur PHR Zona 4 dapat terus meningkatkan pertumbuhan produksi Migas dari tahun ke tahun.
Pertamina sebagai salah satu penyokong pertumbuhan ekonomi di Indonesia, Perwakilan SKK Migas untuk Sumbagsel Safe’i Safri menyampaikan sejumlah tekanan kendala yang sering dihadapi PT Pertamina dalam produksi Migas.
Mulai dari tekanan Pemerintah Pusat yang mengharuskan produksi Migas terus ditingkatkan lagi, teknis maupun non teknis di lapangan hingga isu sosial. Meski begitu, Safe’i bersama pihaknya telah melakukan upaya-upaya terbaik sesuai dengan arahan sehingga dapat mempertahankan sumber cadangan energi seperti sekarang. (a2m)